Transparansi dan akuntabilitas adalah dua hal yang sangat penting dalam pengawasan korupsi maulafa. Kedua hal ini harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan lembaga pengawas untuk memastikan bahwa tindakan korupsi dapat dicegah dan dihentikan.
Menurut Transparency International, transparansi adalah kunci utama dalam memerangi korupsi. Dengan adanya transparansi, maka segala bentuk tindakan korupsi akan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa semua proses pengawasan korupsi maulafa dilakukan secara transparan.
Sama halnya dengan transparansi, akuntabilitas juga sangat penting dalam pengawasan korupsi. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh World Bank, akuntabilitas dapat membantu dalam mencegah terjadinya korupsi. Dengan adanya akuntabilitas, maka setiap individu yang terlibat dalam tindakan korupsi akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan korupsi maulafa juga diakui oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. Beliau menyatakan bahwa “tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas, maka upaya pemberantasan korupsi akan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pengawas harus bekerja sama untuk menegakkan prinsip-prinsip tersebut.”
Selain itu, Menko Polhukam Mahfud MD juga menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam upaya pemberantasan korupsi. Beliau mengatakan bahwa “transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prinsip dasar dalam setiap langkah pengawasan korupsi maulafa. Tanpa kedua hal tersebut, maka sulit untuk mencapai keberhasilan dalam memerangi korupsi.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama dalam pengawasan korupsi maulafa. Pemerintah dan lembaga pengawas harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kedua hal tersebut selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah pengawasan korupsi.